"rahasia masalah"
By Dedy Irawan
Kalo masalah nya sudah diangkat itu bukan berarti puncak dari segalanya, bisa jadi itu ujian sebenar nya..
Allah SWT berfirman:
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَـنُوْنَ
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman" dan mereka tidak diuji?"
(QS. Al-'Ankabut: Ayat 2)
Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ فَتَـنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَـعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ
"Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta."
(QS. Al-'Ankabut: Ayat 3)
Kemuliaan seorang hamba bukan diukur dengan hanya kesuksesan dunia.. Bisa jadi orang yang susah hatinya lebih mulia..
Bisa jadi kesulitan kita merupakan anugerah dari Allah.. Dan sebaliknya kesuksesan bisa jadi musibah kalo itu semua bikin jauh dari Allah.. seandainya kita mengerti makna dari masalah yang Allah hadirkan bisa jadi kita akan bersyukur dan bahkan ga meminta masalahnya diangkat.. Karna yang terpenting adalah terus merasakan kedekatan dengan Allah..
Inilah yang di rasakan oleh Nabi Ayub, terus bersyukur meski masalahnya begitu berat. Nabi Ayub memang dipenuhi luka tubuhnya namun hati nya begitu sehat. Kalo diri ini bisa jadi luka tubuh memang tidak ada tapi hatinya banyak penyakit.
Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Nabi SAW: "siapa yang Allah kehendaki kebaikan atas dirinya, maka Allah menimpakan musibah kepadanya". (HR. Bukhari)
Bahkan seorang wanita yang minta didoakan Rosullullah SAW agar sembuh dari sakitnya, pada akhirnya memilih tetap sakit setelah mengetahui Allah sedang menggugurkan dosa-dosanya dengan sakit ini dan ketika sabar menjalaninya jaminannya Surga.
Bagaimana seandainya masalah yang kita jalani saat ini punya tujuan yang sama?? Masihkah kita ingin diselesaikan masalahnya?? Menghindari surga NYA hanya untuk kesenangan Dunia yang sementara? Maka tugas kita hanyalah Ridho agar Allah Ridho..
Allah SWT berfirman:
وَلَوْ اَنَّهُمْ رَضُوْا مَاۤ اٰتٰٮهُمُ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ ۙ وَقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ سَيُؤْتِيْنَا اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ وَ رَسُوْلُهٗ ۙ اِنَّاۤ اِلَى اللّٰهِ رٰغِبُوْنَ
"Dan sekiranya mereka benar-benar rida dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Allah dan Rasul-Nya, dan berkata Cukuplah Allah bagi kami, Allah dan Rasul-Nya akan memberikan kepada kami sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya kami orang-orang yang berharap kepada Allah."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 59)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
“Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridho (terhadap ujian tersebut) maka baginya ridho Allah dan barang siapa yang marah (terhadap ujian tersebut) maka baginya murka-Nya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah At Tirmidzi berkata bahwa hadits ini Hasan Ghorib)
Bisikan setan memang sangatlah halus, terlihat benar namun secara tidak sadar manusia seringkali dibuat terlena hanya dengan kesuksesannya.. Merasa sombong dan lebih baik dari yang lain karna kesuksesan nya.. Semua diukur hanya dari banyaknya rezeki, namun sering melupakan ujiannya bahkan bisa jadi ga mau punya masalah. Padahal masalah merupakan kasih sayang NYA.
Allah SWT berfirman:
وَاِذَاۤ اَنْعَمْنَا عَلَى الْاِنْسَانِ اَعْرَضَ وَنَاٰ بِجَانِبِهٖ ۚ وَاِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ كَانَ يَـئُوْسًا
"Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia, niscaya dia berpaling dan menjauhkan diri dengan sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan, niscaya dia berputus asa."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 83)
Ya Allah.. Lindungi kami semua dari perasaan sombong.. Tiada kesuksesan dan kegagalan tanpa seijin MU.. Semoga kami bisa terus membaca pesan cinta MU.
Laa Hawla Wa Laa Quwwata Illabillah..
Bekasi, 31 Oktober 2017
Komentar
Posting Komentar