"Remedial"
Inget remedial pasti ingat saat jaman masih sekolah dulu.. :) yang sering remedial pasti senyum.. hehehe
Diawali dari sebuah percakapan dengan salah satu alumni PPA after private Class PPA Balikpapan waktu itu..
Mas Dedy, Alhamdulillah saya bersyukur bisa kenal PPA.. saya bersyukur karena saya bisa kenal Allah lagi, saya bisa berhijrah.. tapi saya menyesal mas!!
Kenapa pa? Tanya saya saat itu
Iya saya menyesal kenapa saya baru kembali ke Allah di usia 40an ini, kemana aja saya selama ini mas.. saya menyesal mas kenapa ga dari dulu karna usia kita mungkin ga lama lagi..
Tapi mas, kenapa ya saat perjalanan hijrah saya.. saat saya ingin perbaiki diri mendekat sama Allah lagi masalah malah makin banyak, bahkan bertubi-tubi mas.. kenapa ya mas?
Kira-kira sahabat semua ada yang mengalami cerita di atas? Saat back to Allah masalah malah makin nambah..
Allah SWT berfirman:
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَـنُوْنَ
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman" dan mereka tidak diuji?"
(QS. Al-'Ankabut: Ayat 2)
Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ فَتَـنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَـعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ
"Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta."
(QS. Al-'Ankabut: Ayat 3)
Saat itu saya menjawab dengan minta temani sama Allah.. saya bilang, pa harusnya bapa bersyukur, bapa harusnya senang.. karena Allah sedang kasih cinta NYA, kasih Anugerah Nya, kasih hadiah Nya..
Coba bapa flash back kisah hidup bapa, tadi bapa sendiri yang bilang baru kembali sama Allah sekarang ini.. berarti waktu lupa atau jauh sama Allah Nya anggaplah sejak baligh-usia hampir 40th.. berarti selama itu kita banyak Alfa nya, banyak bolosnya, banyak ga patuhnya, bahkan ga lulus dari ujiannya..
Diibaratkan ada siswa di sekolah dan ternyata siswa ini banyak bolos nya.. banyak ga masuknya.. banyak ga taatnya bahkan ga ikut ujian.. saat siswa ini kembali ingin menjadi siswa yang baik, maka untuk membantu siswa ini agar tidak tertinggal nilainya biasanya sang guru akan memberikan remedial atau ujian susulan.. bahkan bisa jadi remedial ya untuk semua pelajaran :)
Tujuannya cuma satu agar siswa tadi bisa dapat mengejar nilai yang kmrin dia tinggalkan.. karna bisa jadi tahun ajaran siswa tersebut (usia kita) sudah mau habis maka ujian susulan ya di kebut..
Maka berbahagialah kawan.. :)
Allah Maha Cinta sama kita semua.. Allah cuma ingin melihat kita selamat dengan cara Nya.. bisa jadi cara Nya menurut kita tidak enak namun itulah yang terbaik..
Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Nabi SAW: "siapa yang Allah kehendaki kebaikan atas dirinya, maka Allah menimpakan musibah kepadanya". (HR. Bukhari)
Jalani ujian Nya dengan penuh kesabaran.. karna ujian Allah hadirkan hanya untuk menaikkan derajat kita serta menggugurkan dosa2 kita semua.. husnudzon (poin 3 PPA)
Allah SWT berfirman:
وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَالْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِ ؕ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,"
(QS. Al-Baqarah: Ayat 155)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
“Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridho (terhadap ujian tersebut) maka baginya ridho Allah dan barang siapa yang marah (terhadap ujian tersebut) maka baginya murka-Nya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah At Tirmidzi berkata bahwa hadits ini Hasan Ghorib)
Dari Mush’ab bin Sa’id (seorang tabi’in) dari ayahnya berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً
“Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
« الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ »
“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka dia akan mendapat ujian begitu kuat. Apabila agamanya lemah, maka dia akan diuji sesuai dengan agamanya. Senantiasa seorang hamba akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” (HR. Tirmidzi. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih)
Diawali dari sebuah percakapan dengan salah satu alumni PPA after private Class PPA Balikpapan waktu itu..
Mas Dedy, Alhamdulillah saya bersyukur bisa kenal PPA.. saya bersyukur karena saya bisa kenal Allah lagi, saya bisa berhijrah.. tapi saya menyesal mas!!
Kenapa pa? Tanya saya saat itu
Iya saya menyesal kenapa saya baru kembali ke Allah di usia 40an ini, kemana aja saya selama ini mas.. saya menyesal mas kenapa ga dari dulu karna usia kita mungkin ga lama lagi..
Tapi mas, kenapa ya saat perjalanan hijrah saya.. saat saya ingin perbaiki diri mendekat sama Allah lagi masalah malah makin banyak, bahkan bertubi-tubi mas.. kenapa ya mas?
Kira-kira sahabat semua ada yang mengalami cerita di atas? Saat back to Allah masalah malah makin nambah..
Allah SWT berfirman:
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَـنُوْنَ
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman" dan mereka tidak diuji?"
(QS. Al-'Ankabut: Ayat 2)
Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ فَتَـنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَـعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ
"Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta."
(QS. Al-'Ankabut: Ayat 3)
Saat itu saya menjawab dengan minta temani sama Allah.. saya bilang, pa harusnya bapa bersyukur, bapa harusnya senang.. karena Allah sedang kasih cinta NYA, kasih Anugerah Nya, kasih hadiah Nya..
Coba bapa flash back kisah hidup bapa, tadi bapa sendiri yang bilang baru kembali sama Allah sekarang ini.. berarti waktu lupa atau jauh sama Allah Nya anggaplah sejak baligh-usia hampir 40th.. berarti selama itu kita banyak Alfa nya, banyak bolosnya, banyak ga patuhnya, bahkan ga lulus dari ujiannya..
Diibaratkan ada siswa di sekolah dan ternyata siswa ini banyak bolos nya.. banyak ga masuknya.. banyak ga taatnya bahkan ga ikut ujian.. saat siswa ini kembali ingin menjadi siswa yang baik, maka untuk membantu siswa ini agar tidak tertinggal nilainya biasanya sang guru akan memberikan remedial atau ujian susulan.. bahkan bisa jadi remedial ya untuk semua pelajaran :)
Tujuannya cuma satu agar siswa tadi bisa dapat mengejar nilai yang kmrin dia tinggalkan.. karna bisa jadi tahun ajaran siswa tersebut (usia kita) sudah mau habis maka ujian susulan ya di kebut..
Maka berbahagialah kawan.. :)
Allah Maha Cinta sama kita semua.. Allah cuma ingin melihat kita selamat dengan cara Nya.. bisa jadi cara Nya menurut kita tidak enak namun itulah yang terbaik..
Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Nabi SAW: "siapa yang Allah kehendaki kebaikan atas dirinya, maka Allah menimpakan musibah kepadanya". (HR. Bukhari)
Jalani ujian Nya dengan penuh kesabaran.. karna ujian Allah hadirkan hanya untuk menaikkan derajat kita serta menggugurkan dosa2 kita semua.. husnudzon (poin 3 PPA)
Allah SWT berfirman:
وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَالْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِ ؕ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,"
(QS. Al-Baqarah: Ayat 155)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
“Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridho (terhadap ujian tersebut) maka baginya ridho Allah dan barang siapa yang marah (terhadap ujian tersebut) maka baginya murka-Nya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah At Tirmidzi berkata bahwa hadits ini Hasan Ghorib)
Dari Mush’ab bin Sa’id (seorang tabi’in) dari ayahnya berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً
“Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
« الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ »
“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka dia akan mendapat ujian begitu kuat. Apabila agamanya lemah, maka dia akan diuji sesuai dengan agamanya. Senantiasa seorang hamba akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” (HR. Tirmidzi. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih)
Komentar
Posting Komentar